Peresmian Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya Seksi I: Palembang – Pemulutan
Presiden RI meresmikan Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya Seksi I: Palembang – Pemulutan, Kamis (12/10) yang berlokasi di gerbang Tol Palembang. Pada acara tersebut turut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Agung, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sudah mendatangi proyek tol ini hingga empat kali. Hal ini dikarenakan proses pembangunan jalan tol tersebut yang membutuhkan perlakuan khusus.
Secara khusus Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya di dominasi dengan pembangunan jalan di atas tanah rawa dengan medan yang berat sehingga memerlukan metode konstruksi khusus yaitu menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Methode (VCM). Rencana lajur pada ruas tol ini adalah 100 km/jam dengan jumlah lajur 2x2 tahap awal dan 2x3 pada tahap akhir.
Dalam sambutannya tersebut, Presiden Jokowi Widodo juga mengatakan masyarakat dapat menggunakan tol Palindra Seksi 1 ini tanpa dipungut bayaran hingga akhir tahun 2017.
“Ini adalah jalan tol pertama yang ada di Sumatera Selatan. Saya minta, meskipun ini jalan tol, meskipun bayar, supaya bisa dilihat dan dinikmati masyarakat, awal-awal ini sampai akhir tahun tolong jangan dipungut (biaya) dulu,” ujarnya.
Permintaan Presiden ini langsung ditanggapi dengan persetujuan dari Direktur Utama PT. Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra.
Jalan Tol Palembang – Pemulutan merupakan bagian dari Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya yang memiliki panjang 7,75 KM. Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya memiliki total keseluruhan panjang sebesar 21,93 KM dengan target penyelesaian konstruksinya bulan Januari 2018.
Jalan tol ini merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Trans Sumatera (Lampung – Aceh) yang termasuk dalam target pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 KM hingga tahun 2019. Diharapkan pengoperasian Jalan Tol Palembang – Pemulutan dapat mendukung konektivitas Asian Games XVII tahun 2018 yang akan digelar di dua Kota Jakarta dan Palembang. Selain itu keberadaan tol ini juga diharapkan dapat memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa antar wilayah.
Pemerintah menugaskan PT. Hutama Karya untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ditandatangani pada 4 September 2015 dan diamandemen pada 20 April 2016 dan 15 Juli 2016. Dari aspek keuangan, biaya investasi yang diperlukan adalah sebesar 3,301 Triliun.
Sebagai informasi, jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya terdiri dari 3 seksi yaitu: Seksi 1 (Palembang – Pemulutan) yang memiliki panjang 7,75 KM, Seksi II (Pemulutan – Kota Terpadu Mandiri) sepanjang 4,91 KM dan yang terakhir Seksi III (Kota Terpadu Mandiri – Simpang Indralaya) dengan panjang 9,8 KM.