Peresmian Jalan Tol Jombang-Mojokerto oleh Presiden RI
Presiden RI, Joko Widodo pada hari Minggu (10/9) meresmikan jalan tol Jombang - Mojokerto di Jombang, Jawa Timur. Dalam peresmian tersebut, Presiden RI didampingi oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Presiden RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa infrastruktur merupakan dasar fundamental dan menjadi prioritas. Kecepatan dalam pembangunan infrastuktur akan melengkapi konektivitas di seluruh penjuru tanah air sehingga meningkatkan daya saing dengan negara luar. “Hal-hal yang fundamental agar segera diselesaikan terutama di jalur-jalur logistik sehingga ekonomi juga ikut meningkat. Dengan diresmikannya Jalan Tol Jombang – Mojokerto ini semoga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung”, tambah Presiden RI.
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Kertosono - Mojokerto ditandatangani pada 30 Juni 2006 yang diamandemen pada 28 Juni 2011. Pengusahaan jalan tol Kertosono - Mojokerto dilaksanakan oleh PT. Marga Harjaya Infrastruktur dengan Pemegang saham PT Astratel Nusantara (95%) dan PT Transutama Arya Sejahtera (5%) dengan masa konsesi 45 tahun sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
Pengoperasian jalan tol Jombang - Mojokerto dilakukan secara bertahap. Seksi I (Bandar – Jombang) sepanjang 14,41 KM beroperasi pada 2014, menyusul seksi III (Mojokerto Barat - Mojokerto Utara sepanjang 5,02 KM yang beroperasi pada November 2016. Seksi II (Jombang – Mojokerto Barat) sepanjang 19,9 KM yang baru saja diresmikan.
Pembangunan tol ini menggunakan metode pembangunan yang ramah lingkungan. Konstruksi jembatan utama Sungai Brantas menggunakan metode Balanced Cantilever sehingga pilar jembatan di tengah sungai dapat dihilangkan. Jembatan yang cukup tinggi ini total panjangnya mencapai 1,2 km.
Untuk meningkatkan kenyamanan, jalan tol Jombang - Mojokerto juga dilengkapi dengan fasilitas 4 rest area yang berada di km 679 dan km 695 di kedua arah untuk istirahat dan beribadah.