Peresmian Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar oleh Presiden RI
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jumat (8/3). Bertempat di Gerbang Tol Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ATR Sofyan Djalil, Gubernur Lampung Ridho Ficardo serta Direktur PT. Hutama Karya Bintang Perbowo.
“Ini adalah jalan tol terpanjang yang pernah saya resmikan, sepanjang 140 jalan tol ini akan tersambung sampai ke Palembang.” Ujar Presiden RI
Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar mempunyai total panjang 140,9 Km yang terbagi menjadi 4 paket, yaitu Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo sepanjang 39,4 Km, pada segmen IC Pelabuhan Bakauheni-Bakauheni sepanjang 8,9 Km sudah diresmikan pada Januari 2018, Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru panjang 40,60 Km, pada Segmen Lematang-Kotabaru sepanjang 5 Km sudah diresmikan pada Januari 2018, Paket 3 Kota Baru-Metro dengan panjang 29 Km dan Paket 4 Metro-Terbanggi Besar sepanjang 31,94 Km.
“Banyak yang bertanya kepada saya, kapan Lampung ke Aceh kapan tersambung? 2024 Lampung sampai Aceh akan tersambung. Kenapa pembangunan ini sangat cepat? Lampung bisa sangat menjadi contoh karena pembebasan lahan yang sangat cepat.” ujar Presiden RI.
Dalam laporannya Gubernur Lampung mengatakan sangat berterima kasih atas pembangunan jalan tol ini, ke depannya Pemerintah Lampung bersama masyarakat akan bertanggung jawab atas pembangunan Jalan Tol Bakuheni-Terbanggi. Diharapkan jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera akan menjadi pusat pertumbuhan di kawasan Lampung.
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan ruas prioritas Trans-Sumatera yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Ruas ini akan menjadi jalan utama dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu pelabuhan utama yang menghubungkan Jawa dengan Sumatra. Diharapkan dengan dioperasikannya jalan tol ini semakin memperkuat konektivitas dan mendukung pengembangan ekonomi di Sumatera.
Jalan tol dengan nilai investasi sebesar 16,6 Triliun ini memiliki 9 Simpang Susun (SS), yaitu SS Bakauheni, SS Kalianda, SS Sidomulyo, SS Lematang, SS Kotabaru, SS Natar, SS Metro, SS Gunung Sugih 2 dan SS Terbanggi Besar.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, PT. Hutama Karya (Persero) mendapat penugasan membangun 24 Jalan Tol salah satunya adalah Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Pengusahaan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dilaksanakan oleh PT. Hutama Karya (Persero). Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ini ditandatangani pada tanggal 4 September 2015 dan diamandemen tanggal 20 April 2015 dan 15 Juli 2015. Masa pengusahaan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Konstruksi (SPMK).