berita

Kepala BPJT dan Wakil Walikota Bogor Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Tol BORR Seksi IIIA

Kepala BPJT dan Wakil Walikota Bogor Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Tol BORR Seksi IIIA

Bogor – Dalam rangka memastikan kelanjutan pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol BORR seksi III A pasca kecelakaan konstruksi ambruknya sistem Shoring dan Formwork Pierhead P10 beberapa waktu lalu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi oleh Direktur Utama PT. Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo meninjau proyek pembangunan jalan tol Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) tahap 2 seksi III A (Simpang Yasmin - Simpang Semplak), pada Sabtu (6/8/19).

Dari hasil peninjauan tersebut, Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan progres pembangunan Jalan Tol BORR IIIA berdasarkan rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) melalui proses assessment, peninjauan kembali, evaluasi, dan rekomendasi dari komisioning hasilnya adalah proyek ini dapat dilanjutkan kembali. “Harapan kami adalah proyek ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana pembangunan dengan waktu penyelesaian yang telah di tetapkan sebelumnya,” kata Danang.

Danang mengatakan, peninjauan ini juga merupakan diskusi bersama Wakil Walikota Bogor terkait pengembangan sistem transportasi yang ada di wilayah Bogor. Karena nantinya, persoalan transportasi yang terhubung dengan akses jaringan jalan seperti BORR IIIA ini, dapat dikembangan dengan akses jaringan jalan lainnya yang dapat menuju maupun mendukung tempat-tempat lain yang ada di kota Bogor.

“Kami sangat mendukung rencana pengembangan tersebut, oleh karena itu kami terus melaporkan kepada bapak Menteri PUPR terkait perkembangan dan progres pembangunan proyek ini, sehingga mudah-mudahan rencana tersebut juga bisa dibahas antara Kementerian PUPR dengan pihak terkait,” ujar Danang.

Selanjutnya, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan setelah dilakukan peninjauan dapat dipastikan bahwa pelaksanaan pembangunan ini bisa terus dilanjutkan. Harapannya, mudah-mudahan proyek ini dapat selesai tepat waktu, karena pembangunan jalan tol ini lokasinya berada di jalan yang dilalui oleh masyarakat, sehingga perlu dilakukan pengawalan dan tidak ada gangguan pihak pelaksana untuk bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Sementara, Direktur Utama PT. Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo menambahkan dari hasil rekomendasi yang diapat, pada prinsipnya ada 10 rekomendasi yang diberikan oleh komite K2. Paling penting ialah perbaikan sistem perancah (Bekisting) dan penggantian konstruksi yang beberapa waktu lalu menjadi penyebab kecelakaan konstruksi terkait tumpahnya beton yang sudah dilakukan pengecoran menyebabkan tidak kuatnya penopang konstruksi tersebut.

“Kami (PT. MSJ) menargetkan setelah dilanjutkannya proyek ini yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional melalui penghitungan waktu kembali, mudah-mudahan dapat dilakukan percepatan penyelesaian dengan cermat, dan tetap optimis Inshaallah dapat terus dikejar untuk diselesaikan pada akhir tahun 2019,” imbuh Hendro. (BPJT/Dms)

Share Berita Ini

Berita Terkait