berita

Telah Melewati Tahapan Uji Beban, Konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Mencapai 88,66%

Telah Melewati Tahapan Uji Beban, Konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Mencapai 88,66%

Jakarta – Jalan Tol Layang Andi Pangeran (AP) Pettarani telah dilakukan uji beban (loading test) pada tanggal 15 -18 Agustus 2020 lalu melalui tahapan Uji Statis dan Uji Dinamis dengan menggunakan kendaraan berat jenis truk untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan mengetahui kualitas kekuatan jembatan Tol Layang ini sebelum resmi untuk dioperasikan dan dinikmati oleh masyarakat di Kota Makassar.

Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau dikenal sebagai Jalan Tol Layang Andi Pangeran (AP) Pettarani sepanjang 4,3 Km, saat ini progres konstruksinya secara keseluruhan hingga Agustus 2020 ini telah mencapai 88,66%.

“Pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di Kota Makassar dilakukan sebagai upaya untuk berperan dalam meningkatkan konektivitas, mengurai kemacetan lalu lintas di kota Makassar, dan pemerataan pembangunan Jalan Tol di Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” ujar Kepala BPJT Danang Parikesit beberapa waktu lalu.

Jalan Tol Layang A.P. Pettarani yang telah dimulai pelaksanaan konstruksinya sejak tahun 2018, dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.

Seperti halnya Annisa Widya salah satu anak muda millenial yang tinggal di Kota Makassar mengatakan dirinya sangat menunggu kehadiran Jalan Tol layang ini agar segera rampung dan dapat dioperasikan.

"Setelah ditunggu-tunggu dengan waktu yang cukup lama, akhirnya Makassar akan punya tol juga. Dari yang setiap harinya macet di daerah kota sampai suka telat ketika bepergian. Berharap setelah beroperasinya tol ini, akan mempermudah dan mempercepat waktu tempuh, apalagi menuju ke Bandara Sultan Hassanudin pastinya bisa semakin cepat," ujar Annisa.

Pembangunan Jalan Tol layang pertama di Indonesia Timur ini yang dibangun tanpa adanya pembebasan lahan dengan memanfaatkan median jalan nasional yang ditargetkan penyelesaian konstruksinya pada akhir tahun 2020 mendatang.

Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani menggunakan teknologi konstruksi dengan kualitas yang cukup baik yang digunakan PT Wijaya Karya Beton, Tbk selaku kontraktor pelaksana pada proyek Tol Layang A.P. Pettarani, menggunakan metode span by span dengan Launching Gantry sebagai  teknologi yang tergolong baru dalam pelaksanaan konstruksi jembatan. Teknologi ini sama dengan yang diterapkan pada proyek simpang susun Semanggi dan Jalan Tol Bogor Ring Road beberapa waktu lalu. 

Penggunaan metode span by span pada pembangunan Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini juga merupakan suatu upaya yang sangat efektif sehingga dapat menekan risiko gangguan kepadatan lalu lintas kendaraan di bawahnya.

Untuk kendaraan yang melintas dibawahnya selama pelaksanaan konstruksi tetap dapat melintas seperti biasa pada saat konstruksi berlangsung dengan tetap memperhatikan keselamatan pengguna jalan. Kehadiran Jalan Tol ini juga sangat penting sebagai penunjang jalur logistik di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di kota Makassar dan sekitarnya. 

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani yang dibangun menggunakan biaya investasi sebesar Rp 2,24 triliun pada median Jalan Nasional A.P Pettarani eksisting tanpa adanya pembebasan lahan, sebagai konektivitas dari dan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Soekarno – Hatta dan rencana Makassar New Port, serta Pusat Kota Makassar. (BPJT/Dms)

Share Berita Ini

Berita Terkait