Pentingnya Asset Recycling dalam Pengelolaan Jalan Tol di Indonesia
Jakata - Pemerintah melalui BPJT Kementerian PUPR terus memacu pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia dalam hal konektivitas kelancaran transportasi untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang merupakan salah satu fokus pemerintah pada lima tahun kedepan terus diupayakan penyelesaiannya.
Dalam paparannya selaku pembicara pada acara Seminar Internasional: Toward Distinguished Asset Manager pada Kamis (14/11/19, )Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan pelaksanaan pembangunan Jalan tol yang dibangun bukan hanya hanya sebagai upaya menciptakan transportasi dan layanan logistik yang terbaik, tetapi juga menciptakan suatu aset penting untuk negara.
Pembangunan infrastruktur jalan tol dapat dibiayai dengan melibatkan pihak swasta. Skema yang dapat dijalankan antara lain seperti Public Private Partnership (PPP), full private (dengan insentif dari pemerintah), dan salah satunya adalah asset recycling.
Skema asset recycling digunakan sebagai langkah dalam pemanfaatan maupun pemindahtanganan aset lama, untuk membangun aset yang baru. Tujuannya adalah untuk membangun aset baru untuk mendapatkan aset yang lebih banyak.
Sementara, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Indonesia baru saja menerbitkan Sukuk Hijau pertama di dunia. Melalui program ini, pemerintah tidak hanya me-recycle aset untuk mendapatkan sumber pembiayaan baru, namun sekaligus memitigasi permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur yang merupakan salah satu “PR” penting kabinet Indonesia Maju memang harus diupayakan oleh pemerintah, namun tidak berarti harus dibiayai penuh dari belanja negara. Jangan Cuma lihat duit yang di APBN. APBN memang penting, tapi bukan satu-satunya sumber pembiayaan,“ kata Suahasil Nazara.
Hadir pula pada dialog dengan tema Asset Recycling to Optimize State Assets tersebut, yaitu Senior Manager of public Property Development Planning Division KAMCO Han-Joon Jeon, Direktur PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory Julian Smith, Direktur Barang Milik negara DJKN Encep Sudarwan dan dimoderatori oleh Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari.
Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.150 Km akan membentang dari Merak hingga Banyuwangi, dan saat ini telah beroperasi sepanjang 965 Km. Kemudian pada Lima tahun ke depan sesuai dengan Visi Presiden Joko Widodo yaitu jalan tol yang akan terbangun ditargetkan mencapai 2.500 km, meliputi Jalan Tol Trans Sumatera sekitar 2000 km, Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) sepanjang 184 km, Yogyakarta–Bawen (77 km), dan Solo–Yogyakarta–Kulon Progo (91,93 km), Semarang–Demak (27 km) dan Demak–Tuban–Gresik (236 km). (BPJT/Dms)