berita

Kementerian PUPR Pastikan Jalan Nasional Siap Dilalui Pemudik

Kementerian PUPR Pastikan Jalan Nasional Siap Dilalui Pemudik

Kementerian PUPR Pastikan Jalan Nasional Siap Dilalui Pemudik

Menghadapi arus mudik Lebaran 2016, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan jalan nasional dalam kondisi siap, menyusul hasil inspeksi dan tinjauan langsung seluruh pejabat Eselon I dan 2 Kementerian PUPR ke ruas-ruas jalan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

 Hasil inspeksi menunjukkan bahwa total jalan dan jembatan sepanjang 18.317,7 km di seluruh daerah yang ditinjau pada umumnya mantap dan siap dilalui. Angka tersebut terdiri dari 7.961 kilometer jalan dan 42,70 kilometer jalan tol di Sumatera, 7.164 kilometer dan 668 kilometer jalan tol di Jawa-Bali, dan 2.482 kilometer di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

“Inspeksi dilakukan sejak jauh hari agar ada waktu untuk memperbaiki,” tambah Menteri Basuki Kementerian PUPR sejak awal 2016 juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Korlantas Polri dan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam rangka mempersiapkan jalur mudik.

5 Ruas Jalan Tol Baru Dibuka Sementara

Pada mudik tahun ini, masyarakat dapat memanfaatkan 2 ruas tol baru yang telah diresmikan yaitu tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) sepanjang 20,20 kilometer, dan Surabaya-Mojokerto Seksi IV (Mojokerto-Krian) sepanjang 18 kilometer.

Namun untuk dapat melayani jalur mudi, Kementerian PUPR juga akan membuka sementara 5 ruas jalan tol pada H-3 lebaran. Kelima ruas tersebut adalah ruas Kertosono-Mojokerto (Mojokerto Barat-Mojokerto Utara) sepanjang 5 kilometer, Bawen-Salatiga (15 kilometer), Solo-Ngawi (Solo-Sragen) sepanjang 25 kilometer dan Gempol-Pandaan (Bangil-Rembang) sepanjang 7 km dan Bakauheni-Terbanggi Besar yaitu dari Sabah Balau-Kota Baru sepanjang 5 km dan Bakauheni-Desa Hatta sepanjang 7,1 km.

Untuk meningkatkan pelayanan di jalan tol, KemenPUPR juga melakukan integrasi transaksi jalan tol dari Jakarta hingga Brebes Timur, yang telah diresmikan penerapannya oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (16/6) lalu. Integrasi system pembayaran tol terbagi dua cluster yaitu Jakarta-Cikampek-Purwakarta-Padaralarang-Cileunyi serta Cikopo-Palimanan (cluster 1) dan Palimanan-Kanci-Pejagan-Pemalang (cluster 2).

Dengan terintegrasinya pembayaran tol dari Jakarta hingga Brebes Timur, maka transaksi dilakukan secara tertutup pada tiga gerbang tol yaitu Gerbang Tol Cikarang Utama (pengambilan kartu untuk cluster 1), Palilmanan (pembayaran tol untuk cluster 1 dan pengambilan kartu untuk cluster 2) dan Brebes Timur (pembayaran tol cluster 2).

Untuk mengurangi kepadatan dan menyingkat waktu transaksi di gerbang tol, Menteri Basuki mengimbau masyarakat untuk melakukan pembayaran tol secara elektronik. “Supaya tidak terjadi antrian kendaraan yang panjang, sebaiknya gunakan transaksi elektronik. Diprediksi pembayaran setiap kendaraan itu 8 detik,” tukasnya. Pembayaran elektronik pada cluster 1 dapat dilakukan melaui Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN dan BCA, sedangkan cluster 2 melalui Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN.

Untuk jalan nasional, salah satu simpul kemacetan di jalur selatan, tahun ini juga akan dapat dipecahkan yaitu di Kecamatan Sumpiuh, Banyumas. Disana terdapat pasar, stasiun kereta dan perlintasan sebidang kereta api dimana saat arus mudik sering terjadi penumpukan kendaraan hingga menimbulkan kemacetan sampai 4 km.

Tahun ini, dengan diresmikan jalan lingkar Sumpiuh pada 22 Juni 2016 diharapkan pemudik dari arah Purwokerto ke D.I.Y atau menuju Solo dapat melaui jalan lingkar tersebut dan terhindar dari 3 simpul kemacetan di Sumpiuh.

Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh mulai dilaksanakan pembebasan tanah pada 2011 secara bertahap hingga 2013 sebesar 131.222 meter per segi dan dilakukan tiga paket pembangunan dengan nilai kontrak sekitar Rp 87 miliar. Panjang lingkar Sumpiuh yaitu 5,05 kilometer dengan lebar 7,5 meter, sedangkan jalan lama memiliki panjang 4,6 kilometer dengan lebar 7 meter.

Siagakan Alat Berat Antisipasi Bencana Alam

Curah hujan yang relatif meningkat akhir-akhir ini perlu diantisipasi, khususnya bila berpotensi mengakibatkan bencana alam. Basuki mencontohkan sejumlah titik rawan longsor seperti di ruas Kabanjahe-Lawe Pakam & Ruas Tarutung-Sibolga di Sumatera Utara. “Lalu Ruas Pekanbaru-Kandis Riau, Ruas Pekanbaru-Payakumbuh Riau, Ruas Pekanbaru-Jambi dan Ruas Lahat-Batas Bengkulu Sumatera Selatan,” ungkapnya.

Untuk itu, Kementerian PUPR telah menyiapkan sejumlah posko di berbagai daerah rawan longsor sebagai langkah antisipasi. Pada posko ditempatkan personil piket dan alat berat. Begitu pula dengan ruas-ruas jalan yang sering banjir, seperti Jalan Raya Kaligawe Semarang yang kerap dilanda rob. Sebagai langkah darurat penanggulan rob, akan dibuat tanggul sementara dari karung. Saat ini juga telah disiapkan 12 pompa untuk menyedot air rob.

Share Berita Ini

Berita Terkait