Kementerian PUPR Dorong BUJT Terapkan Ragam Inovasi Teknologi Untuk Infrastruktur Jalan Tol yang Berkeselamatan
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk terus melakukan beragam inovasi dan terobosan dengan mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0 sesuai dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) yang mendukung terwujudnya infrastruktur Jalan Tol berkeselamatan dan menjadi bagian penting dari strategi peningkatan keselamatan jalan dan user experience para pengendara.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan hingga saat ini tercatat total pengoperasian Jalan Tol di Indonesia telah mencapai sepanjang 2.578 Km dengan terbagi menjadi 69 ruas Jalan Tol dan 47 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi.
“Aspek keselamatan jalan menjadi kinerja utama dalam sistem pengoperasian Jalan Tol dan saat ini kita semua fokus pada upaya mengurangi fatalitas, melalui inovasi keselamatan di Jalan Tol. Komitmen untuk menempatkan keselamatan para pengendara sebagai aspek terpenting di Jalan Tol di mana zero fatality atau seminimal mungkin ditargetkan tidak adanya korban jiwa," ujar Danang saat menjadi narasumber pada kegiatan Seminar Road Safety Rangers 2022 "Service Excellent In Toll Road With Safety Driving" di Jakarta.
Dikatan Danang, kehadiran Jalan Tol tentunya semakin memberikan efisiensi waktu tempuh perjalanan, diharapkan dapat semakin mengurangi jumlah kecelakaan dan diperlukan adanya kolaborasi maupun sinergi dalam peningkatan layanan di bidang pengoperasian, pelayanan, keselamatan, serta penegakan hukum di Jalan Tol yang juga melibatkan dukungan dari para stakeholder.
Upaya yang dilakukan Kementerian PUPR yakni mendorong seluruh BUJT untuk terus menerapkan inovasi teknologi keselamatan di Jalan Tol, seperti yang saat ini dilakukan oleh Korlantas Polri melalui penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jalan Tol yang sudah resmi di berlakukan penindakan hukumnya oleh Korlantas Polri dalam rangka mendukung penindakan kendaraan yang melakukan pelanggaran Over Load dan Over Speed.
Selanjuta pengelolaan kendaraan barang bermuatan besar di Jalan Tol melalui kegiatan operasi gabungan secara rutin mulai dari pengawasan, pelarangan, serta penindakan hukum kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) tersebut yang melanggar baik melalui teknologi Weigh in Motion (WIM) Bridge atau sensor pengukuran beban kendaraan bergerak yang dipasang di jembatan serta menggunakan mesin WIM yang terpasang di Bakauheni Selatan Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar.
Kemudian beberapa waktu lalu telah dilaksanakan simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di Jalan Tol dengan menggunakan rescue udara berupa helikopter yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga (Persero) bersama BASARNAS. Selain itu juga telah dilakukan uji emisi kendaraan CO2 untuk roda empat atau lebih secara gratis bagi kendaraan yang akan memasuki Jalan Tol seperti yang pernah dilakukan di Gerbang Tol Tanjung Priok Jalan Tol Cawang - Tanjung Priuk.
Untuk mengetahui kondisi Jembatan dilakukan inspeksi secara rutin (maintenance) dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilakukan oleh inspektor lapangan secara visual serta pemeriksaan non-destructive test, pengujian vibrasi, dan pengambilan data 3D jembatan menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle (UAV) atau Drone. Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka segera dilakukan perbaikan untuk mempertahankan Level of Service jembatan tersebut.
BPJT Kementerian PUPR juga telah menginisiasikan kerjasama antara BUJT bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui inovasi teknologi Artificial Intelligence berupa teknologi pemantauan kualitas Jalan yang diterapkan pada beberapa Jalan Tol secara bertahap, yang dimana juga merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat selaku pengguna Jalan Tol. Sehingga saat musim hujan seperti ini, teknologi Artificial Intelligence sangat dibutuhkan guna memantau kualitas Jalan Tol agar segera dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hingga tahun 2021 telah terpasang Wire Rope di 158 lokasi di Jalan Tol yang merupakan pembatas jalan di jalan tol terbuat dari baja dan salah satunya dipasang di Jalan Tol Cipali. Selain itu juga telah terpasang teknolig Rumble Dot pada 179 lokasi, Chevron Speed Reduction dan Dragon Teeth juga terpasang pada 12 lokasi seperti yang ada di Jalan Tol Cipali yang diharapkan mampu memberikan peringatan dini kepada pengguna jalan sehingga dapat mengurangi kecelakaan disebabkan faktor lelah atau mengantuk.
Inovasi penerapan teknologi transaksi nirsentuh tanpa kartu di Jalan Tol atau dikenal Multi Lane Free Flow (MLFF) juga akan diimplementasikan di Indonesia, nantinya layanan transaksi tersebut akan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi di smartphone bernama Cantas menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.
BPJT Kementerian PUPR juga memiliki aplikasi "BPJT INFO" berbasis mobile smartphone yang memiliki bermacam fitur pendukung teman perjalanan berkendara. Pada aplikasi yang dapat di unduh oleh pengguna Android (Playstore) maupun iOS (App Store) tersedia informasi seputar estimasi tarif tol dari asal perjalanan hingga ke tujuan.
Aplikasi BPJT INFO mencakup informasi seputar rest area dan layanannya, informasi CCTV di jalan tol untuk memantau lalu lintas secara real time, update informasi dan pemberitaan jalan tol, layanan call center 24 jam, dan juga terkoneksi dengan aplikasi info tol para Badan Usaha Jalan Tol. (BPJT/Dms)