BPJT Kementerian PUPR Turut Mensukseskan Pameran CAFEO37, Menampilkan Teknologi VCM pada Pembangunan Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR bersama PT Hutama Karya (Persero) turut berpartisipasi pada pelaksanan Pameran 37th Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO37) di JIEXPO, Kemayoran yang dilaksanakan selama dua hari pada 11 – 12 September 2019. Dilanjutkan Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 pada tanggal 11 – 14 September 2019.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 lebih insinyur se-ASEAN. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit juga turut menghadiri acara ini beserta sejumlah Menteri kabinet Indonesia lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berharap dengan hadirnya pameran ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) bisa memfasilitasi anggotanya untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta saling bersinergi satu sama lain karena setiap negara ASEAN mempunyai kekuatan masing-masing.
Menurut Chairman AFEO/Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto menjelaskan CAFEO37 yang akan berlangsung tanggal 11-14 September 2019 akan menampilkan pencapaian pembangunan indonesia kepada dunia internasional yang merupakan karya-karya terbaik para insinyur Indonesia.
Pameran kali ini, BPJT Kementerian PUPR bersama PT Hutama Karya (Persero) menampilkan salah satu teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) yang diterapkan pada pembangunan Jalan Tol Palembang – Simpang Indralaya. Dalam pembangunan jalan tol di Indonesia, diketahui bahwa teknologi ini baru pertama kali digunakan di Indonesia yakni di tol Palembang – Simpang Indralaya.
Guna mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut, sehingga dibuat teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah, karena pada daerah tersebut dominasi dengan pembangunan jalan di atas tanah rawa dengan medan yang berat sehingga memerlukan metode konstruksi khusus.
Hadirnya teknologi VCM dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan.
Teknologi VCM merupakan perangkat teknologi yang ramah lingkungan, karena perbaikan tanah bersifat mekanis dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Kelebihan teknologi ini ialah memiliki gangguan yang rendah terhadap kegiatan pekerjaan lainnya, bahkan dapat melakukan overlap dengan pekerjaan lain sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat. (BPJT/Dms)