Tol Manado – Bitung Sepanjang 39,9 Km Ditargetkan Beroperasi April 2020, Berikan Dukungan Terhadap Industri dan Pariwisata di Sulut
Manado – Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peninjauan Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,9 Km, pada Jumat (5/7/2019). Jalan Tol Manado – Bitung (Mabit) semulanya ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019, namun karena proses pembebasan lahan belum selesai sepanjang 13 Km maka diharapkan bisa selesai April 2020.
Presiden Jokowi mengatakan kehadiran Tol Mabit Akan mendukung pariwisata dan industri. Pariwisata baru di Pulau Lembeh dan mendukung industri terutama industri perikanan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebagai akses Pelabuhan. “Ini akan men-trigger perekonomian di wilayah Bitung yang semakin berkembang,” kata Presiden Jokowi.
Pembangunan Jalan Tol Mabit nantinya tidak hanya mendukung kemudahan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur, namun juga mendukung sektor Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Pulau Lembeh.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan - Likupang saja, akan tetapi juga sebagai pendukung kawasan pariwisata Pulau Lembeh, yang dapat di akses melalui pelabuhan Bitung.
“Akses dukungannya akan dibangun berupa jembatan penghubung dari Pelabuhan Bitung ke Pulau Lembeh dengan panjang sekitar 1 Km dengan kebutuhan anggaran Rp 500 miliar untuk dimulai konstruksinya pada tahun 2020,” kata Menteri Basuki.
Jalan Tol Manado-Bitung terdapat dua seksi, yaitu Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 Km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan progres Seksi 1A (7 Km) sudah mencapai 90,65% dan ditargetkan bisa selesai pada Oktober 2019 dan Seksi 1B (7 Km) sudah rampung 100% dan ditargetkan beroperasi pada Oktober 2019. Pembangunan Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 6,19 triliun.
Pendanaan pemerintah untuk konstruksi Seksi 1 sebesar Rp 3 triliun, merupakan dukungan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kelayakan investasj jalan tol Mabit. Sedangkan Seksi 2 Air Madidi - Bitung (25 Km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung yang terbagi Seksi 2A Air Madidi – Danowudu (11,5 Km) progresnya 87,23% dan Seksi 2B Danowudo – Bitung (13,5 Km) progresnya 19,37%. Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung.
Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari saat ini sekitar 90-120 menit, menjadi sekitar 30 menit. Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri yang sudah mulai mengalami kepadatan arus kendaraan.