Tingkatkan Peluang Investasi Asing di Bidang Infrastruktur, BPJT Berpartisipasi Dalam Indonesia Investment Day Singapura
Singapura (26/07), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berpartisipasi dalam 2nd Indonesia Investment Day (IID) di Singapura yang berlangsung hari ini (27/07).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Abdurrahman M Fachir, Duta Besar RI Untuk Singapura Ngurah Swajaya dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit.
Dalam sambutannya Abdurrahman mengatakan 2nd IID bertujuan tidak hanya memperkenalkan lingkungan investasi di Indonesia yang kondusif, namun juga memberikan penjelasan kenapa saat ini merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.
“Memasuki tahun keduanya, acara ini berlangsung di waktu yang sangat tepat, dimana Pemerintah Indonesia saat ini fokus dan sangat mendukung kita untuk lebih terbuka kepada investor asing. Terlebih lagi, tidak hanya kesempatan berinvestasi yang kita tawarkan tetapi juga bagaimana Indonesia dapat memberikan “packaging” yang bagus untuk mendukung iklim investasi sehingga investor lebih tertarik lagi, salah satunya dengan menyelenggarakan acara ini,” jelas Abdurrahman.
Turut berperan sebagai panelis dalam sesi infrastruktur, Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan bahwa masih banyak investor asing takut untuk mengambil risiko investasi berbasis proyek. Untuk itulah menurut Danang, ada tiga cara investasi yang mudah dan aman untuk para investor asing dapat memulai berinvestasi di bisnis jalan tol.
“Cara yang pertama adalah investasi melalui pasar modal. Saat ini sudah banyak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang merupakan perusahaan terbuka sehingga investor dapat dengan mudah membeli saham atau membuat kesepakatan strategis langsung dengan BUJT,” papar Danang.
Cara yang kedua, yaitu dengan membentuk konsorsium perusahaan dengan 33 BUJT di Indonesia. “BPJT selaku regulator dapat memfasilitasi investor yang tertarik dalam skema investasi ini. Tentu saja hal ini aman bagi investor asing, mengingat BUJT memahami betul proses bisnis jalan tol sehingga mengurangi risiko yang harus dihadapi oleh investor asing,” lanjut Danang.
Sedangkan cara yang ketiga adalah untuk para investor yang berani mengambil risiko, dapat melakukan investasi langsung ke Indonesia dengan membentuk BUJT dan menjadi lead konsorsium. “Sudah ada beberapa perusahaan asing yang melakukan hal ini, biasanya adalah perusahaan yang awalnya memang bergerak di bisnis jalan tol,” jelas Danang.
Posisi Singapura di bidang investasi semakin strategis, mengingat Singapura masih merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia hingga triwulan I tahun ini. Singapura juga kerap dijadikan referensi dari berbagai perwakilan perusahaan multinasional yang akan mengembangkan usaha di Kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
2nd IID merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura yang bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN)-Komite Singapura, Singapore Business Federation (SBF) dan seluruh stakeholders diplomasi ekonomi Indonesia di Singapura. Kegiatan ini diisi oleh kegiatan promosi terpadu yang terdiri dari high-level session; diskusi panel mengenai investasi di bidang industri, pariwisata dan infrastruktur; one-on-one consultation session dan start-up pitching.