Teknologi Sosrobahu pada Pembangunan Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated)
Jakarta - Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated) sepanjang 38 Km yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, menjadi aset penting kemudahan lalu lintas kendaraan yang dapat menambah kelancaran kapasitas Tol Jakarta - Cikampek yang sudah ada dibawahnya.
Uniknya.. selama pembangunan, Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated) menggunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya anak bangsa bernama Tjokorda Raka Sukawati.
Teknologi Sosrobahu merupakan suatu teknologi yang sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun kontruksi jalan di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II.
Dengan Teknologi Sosrobahu, pembuatan pier head dilakukan sejajar garis jalan sehingga tidak memerlukan ruang bebas yang luas dan setelah selesai dilakukan pemutaran. Bila memakai teknik konstruksi konvensional, dipastikan sebagian besar lajur jalan akan ditutup dan membuat kemacetan jalan lebih padat.
Penerapan Teknologi Sosrobahu pada Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated) merupakan penerapan yang kedua kalinya pada konstruksi jalan tol, setelah sebelumnya pada tanggal 27 Juli 1988, penggunaan teknologi Sosrobahu atau landasan putar bebas hambatan untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia pada Jalan Tol Wiyoto-Wiyono.
Kehadiran jalan tol ini menjadi pemisah antara arus lalu lintas jarak pendek dengan arus lalin jarak jauh. Nantinya Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek dibawahnya, sementara kendaraan tujuan jarak jauh terutama kendaraan Golongan I dapat menggunakan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated). (BPJT/Dms)