Seksi 3 Taba Penanjung – Bengkulu Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Sepanjang 17,6 Km, Progres Konstruksi Mencapai 52,50%
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus berupaya melakukan percepatan penyelesaian konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.987 km yang nantinya akan tersambung dari Provinsi Lampung hingga Aceh pada tahun 2024.
Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu sepanjang 95,80 Kilometer yang juga merupakan bagian dari ruas Tol Trans Sumatera dibangun sebagai upaya untuk turut mendukung sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lubuk Linggau serta Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.
Secara keseluruhan Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu akan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2022 mendatang. Kemudian untuk Seksi 3 ruas Taba Penanjung - Bengkulu sepanjang 17,6 Km saat ini progresnya telah mencapai 52,50 %.
Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu terbagi menjadi 3 Seksi, yaitu Seksi 1 Lubuk Linggau - Kepahiang (54,5 Km), Seksi 2 Kepahiang - Taba Penanjung (23,7 Km), dan Seksi 3 Taba Penanjung - Bengkulu (17,6 Km).
Pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) dengan biaya investasi sebesar Rp. 37,61 triliun.
Selain itu, nantinya kehadiran Jalan Tol ini akan mengembangkan potensi perekonomian dan kelancaran konektivitas masyarakat di wilayah Lubuk Linggau yang berada ditengah antara Palembang dan Bengkulu, serta konektivitas Jalan Tol yang terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai.
Untuk konstruksi jalan tol ini nantinya akan terdapat terowongan sepanjang 7 Km menembus bukit barisan dengan kedalaman maksimal 352 meter dan jembatan bentang panjang yang membentang diatas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45-90 meter. Selain itu Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu akan dilengkapi oleh dua simpang susun.
Setelah tol ini beroperasi secara keseluruhan, akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif setiap harinya, baik untuk masyarakat di wilayah Lubuk Linggau, Curup menuju ke Bengkulu maupun masyarakat yang melintasi Pulau Sumatera. (BPJT/Dms)