berita

Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung, Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara

Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung, Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara

Bengkulu - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan kegiatan penilaian Jalan Tol Berkelanjutan tahun 2023 yang berfokus pada penilaian ruas jalan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) / Rest Area. Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan dilakukan pada Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung sepanjang 17,60 Km yang meliputi aspek penghijauan, kenyamanan, kelancaran, keselamatan bagi para pengguna Jalan Tol serta bagian dari peningkatan layanan dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.

Endang Setyaningrum selaku Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan bidang manajemen persampahan dan inovasi energi terbarukan mengatakan, selama melakukan penilaian Jalan Tol Berkelanjutan pada dua hari ini 23-24 Juni 2023 di Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung sudah melihat secara langsung mulai dari beautifikasi, layanan dan kesiagaan petugas untuk pengendara yang melintas, serta rambu-rambu petunjuk jalan yang telah terpasang.

Endang juga melihat secara langsung penanganan kendaraan mogok yang melintas di Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung oleh petugas Jalan Tol dengan menggunakan mobil derek. 

"Saya melihat sudah sesuai dengan prosedur keselamatan, sesuai dengan aturan petugas derek langsung menangani pengendara yang kendaraannya mogok dengan memaksimalkan pelayanan yang cepat, aman dan nyaman," kata Endang.

Selanjutnya Endang mengatakan, tema penilaian Jalan Tol Berkelanjutan tahun ini utamanya berfokus pada kesetaraan gender pada tahun ini, dan secara umum juga menilai terkait aspek keselamatan dan kelancaran. 

"Selain itu juga perlu memperhatikan aspek lainnya yang juga penting seperti perlunya memperhatikan pemeliharaan drainase di sekitar Jalan Tol agar aliran air ketika musim penghujan berfungsi dengan baik dan penanganan longsor untuk mengantisipasi terjadinya longsoran tanah di badan jalan serta berpotensi menutup badan air serta penurunan tanah yang menyebabkan keretakan badan jalan dan median," ujar Endang. 

Endang juga menghimbau kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung selaku pengeloa ruas tol baru ini untuk pentingnya menerapkan aspek hemat energi di lingkungan Jalan Tol.

"Sebagian juga sudah saya lihat, lampu-lampu disini sudah memakai lampu hemat energi LED dan petugas di kantor Jalan Tol sudah menerapkan upaya hemat energi dengan baik," ujarnya.

Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu nantinya menjadi harapan baru masyarakat Bengkulu, agar ekonomi meningkat lebih baik lagi bahkan menjadi tonggak perekonomian bagi masyarakat pesisir pulau barat di Sumatera baik dari dukungan logistik, barang, maupun jasa.

Saat ini telah beroperasi Seksi 3 Jalan Tol Bengkulu - Taba Penanjung (17,60 Km). Untuk kedua seksi lainnya dari Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu yakni Seksi 1 Lubuk Linggau - Kepahiang (54,5 Km) dan Seksi 2 Kepahiang - Taba Penanjung (23,7 Km) yang saat ini masih dalam tahap persiapan.

Jalan Tol ini melintasi Provinsi Sumatera Selatan menuju ke Bumi Raflesia yang merupakan salah satu bagian dari ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera dan akan tersambung dari Lampung hingga Aceh. (BPJT/Dms)

Share Berita Ini

Berita Terkait