Pengerjaan Erection Girder Perdana Seksi 1 Jalan Tol Solo - Yogyakarta - Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo
04 November 2021 | Berita/Umum | 2793

Bekasi - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mendorong percepatan konstruksi pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo sepanjang 96,57 km.
Beberapa waktu lalu telah dilakukan pelaksanaan Erection Girder (instalasi balok jembatan) perdana terletak di lokasi Jembatan Ngasem, Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo Seksi 1 Ruas Kartasura – Purwomartani. Pelaksanaan Erection Girder perdana ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap penyelesaian konstruksi di Seksi 1 yang ditargetkan selama 24 bulan.
Setelah konstriksi Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo Seksi 1 Ruas Kartasura – Purwomartani (42,37 KM) rampung, nantinya waktu perjalanan Solo menuju Yogyakarta dapat di tempuh hanya dalam 30 menit.
Jembatan Ngasem adalah titik awal dari ruas Tol Solo – Yogyakarta - YIA Kulon Progo sekaligus merupakan penghubung jalur Tol Joglo menuju Jalan Tol Trans-Jawa. Jembatan dengan panjang + 200 meter ini memiliki 6 (enam) bentang terdiri dari 2 Abutment (struktur bangunan yang berada pada ujung jembatan) dan 5 Pier (struktur pilar jembatan).
Sebagai informasi, Pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - Bandara YIA Kulon Progo terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi I menghubungkan Kartosuro - Purwomartani sepanjang 42,37 Km. Selanjutnya untuk Seksi II Purwomartani - Gamping sepanjang 23,43 km dan Seksi III Gamping - Purworejo sepanjang 30,77 masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai 2024.
Proses Erection Girder (instalasi balok jembatan) yang memiliki berat 80 ton dengan panjang 30 meter ini dilaksanakan pada bentang antara 2 (dua) pilar jembatan (Pier), setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan stressing girder (balok jembatan) selama sepekan terakhir. Proses Erection Girder memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan berdasarkan kriteria kualitas, waktu, biaya, metode dan resiko.
Penerapan teknik dan pemenuhan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat mutlak diperhatikan. Kondisi tanah dasar yang menjadi pijakan/ tumpuan Crane harus dipastikan kuat untuk menahan beban yang ada, terutama di tengah kondisi cuaca, angin dan curah hujan yang menantang di penghujung tahun 2021.
Demikian pula kondisi alat dan sarana penunjang lainnya serta petugas dan operator alat berat juga harus dipastikan berada dalam kondisi baik. Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas Tenaga Kerja) juga dilakukan secara intensif dalam rangka pemenuhan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Berkat kerjasama yang baik di antara semua pihak terkait serta dengan perencanaan yang matang, pelaksaanaan Erection Girder perdana pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta - YIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1 (Kartasura – Klaten) ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar.
Sebagai informasi, dibangunnya jalan tol yang menghubungankan antara Provinsi Jawa Tengah dengan DI Yogyakarta ini diharapkan akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Trans Jawa ruas Semarang - Solo.
Selain itu juga meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan pariwisata di sekitar wilayah Pulau Jawa bagian selatan seperti Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Mohon dukungannya ya sedulur #SobatBPJT semoga lancar dan dapat rampung konstruksinya sesuai target. (BPJT/Dms)
SHARE: