berita

Market Sounding Investasi 5 Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Market Sounding Investasi 5 Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan konektivitas dengan membangun infrastruktur yang handal dengan menggunakan teknologi yang berkembang saat ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah aspek pembiayaan infrastruktur dalam mengatasi kebutuhan pembiayaan. Kementerian PUPR juga terus mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

Rabu (11/03/2020) Kementerian PUPR menyelenggarakan acara Market Sounding atau penjajakan minat pasar melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yaitu pada proyek Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci, Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung, Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg, Preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Provinsi Riau dan Proyek Sistem Transaksi Non-Tunai atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan bahwa melalui skema KPBU yang akan diimplementasikan ke proyek Pemerintah akan menghasilkan daya ungkit atau Leverage dari hasil investasi, sehingga keuntungan bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya.

“Saat ini APBN hanya dapat menyediakan sepertiga dari kebutuhan pembangunan infrastruktur yang kita rencanakan, sehingga dua pertiga dari biaya untuk pembangunan infrastruktur yang sudah direncakan harus kita cari salah satunya dengan melalui KPBU.” Ujar Anita Firmanti

Pemerintah terus berkomitmen untuk memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia diantaranya adalah dukungan Viability Gap Funding (VGF) yang merupakan jaminan maupun dukungan pendanaan APBN pada konstruksi jalan tol sehingga diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Adapun penjajakan minat pasar melalui skema KPBU yaitu, Jalan Tol Tol Layang Cikunir-Karawaci dengan panjang ± 40 Km yang rencananya akan dibangun di atas ruas jalan tol dalam kota. Jalan tol dengan nilai investasi 26,15 T ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan di Jabodetabek serta mengatasi kemacetan di kawasan sekitar.

Kedua, Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung sepanjang ± 31 Km yang merupakan bagian dari rencana jaringan jalan tol JORR 3. Dengan nilai investasi 8,9 T jalan tol ini akan menghubungkan persimpangan Salabenda (Bogor) dan persimpangan Serpong melalui Parung dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar Bogor.

Ketiga, Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg sepanjang 39,2 Km ini merupakan jalan tol lingkar utara yang bertujuan mengembangkan kawasan kabupaten Tangerang bagian utara. Ruas jalan tol ini dengan nilai investasi sebesar 18,5 T akan dimulai dari Cikupa, Rajeg dan Mauk yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno Hatta.

Keempat, Preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Provinsi Riau dengan biaya investasi sebesar 654 M berlokasi di Kabupaten Pelalawan. Proyek Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera Riau merupakan bagian dari Jalan Nasional di Lintas Timur Sumatera yang mendukung aktivitas ekonomi di Sumatera. Proyek Jalan Nasional Lintas Timur Riau tergolong dalam jalan nasional yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kelima, implementasi transaksi pembayaran non-tunai atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem MLFF diharapkan dapat memberikan layanan yang efektif dan efisien serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna untuk bertransaksi di jalan tol.

“Pembangunan jalan tol mempunyai peranan penting sebagai backbone dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia.” Kata Anita Firmanti

Ditambahkan oleh Anita Firmanti  bahwa penyelenggaraan Market Sounding ini sangat penting dalam mendukung pengembangan jalan tol di Indonesia. Acara ini merupakan forum pemerintah dalam menyampaikan informasi mengenai proyek KPBU kepada pasar, menjaring minat dan pasar terhadap proyek KBPU yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR selaku penanggung jawab proyek kerjasama.

Turut hadir dalam acara Market Sounding Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Reni Ahiantini, Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta dan Rancang Bangun Dadang Jusron dan Direktur PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo.

Share Berita Ini

Berita Terkait