Kunjungan Lapangan Penanganan RUMIJA Terdampak Longsor di Jalan Tol Cipularang Km 118+600
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Hari Suko Setiono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bob Arthur Lombogia, dan Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani meninjau langsung penanganan Ruang Milik Jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang yang terdampak longsor di Km 118+600, pada Senin sore (17/2/20).
Sebelumnya, longsor telah terjadi pada Selasa (11/02) lalu di dekat Tol Purbaleunyi KM 118+400 dan tidak terjadi longsor susulan. Sesaat setelah terjadi longsor, PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selaku pengelola Tol Cipularang sudah melakukan serangkaian perbaikan.
Dalam kunjungannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk segera melakukan perbaikan dengan melakukan perkuatan strukturnya pada saluran irigasi dan drainase, mengeringkan salurannya, dan melakukan perkuatan tebing.
“Longsor yang terjadi pada Rumija Tol Cipularang ini masih dapat ditangani dengan baik. Kementerian PUPR akan terus berkoordinasi dengan Ditlantas terkait pemberlakuan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi longsor yang berjarak kurang-lebih 8 meter dari sisi Jalan Tol Cipularang Km 118+600 ini,” ujar Menteri Basuki.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR bersama BBWS Citarum Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero), PT Jasamarga Tollroad Maintenance, serta Tim Ahli terus berupaya menyusun rencana penanganan sementara maupun permanen.
PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi telah melakukan upaya penanganan terkait longsor ini. Penanganan dilakukan dengan memasang dolken/cerucuk dan sandbag, serta terpal untuk menghidari resapan air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.
Penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif tepatnya berada pada 8 meter dari Rumija KM 118+600 arah Bandung. Selanjutnya juga telah dilakukan penanganan genangan air dengan menggunakan 5 buah pompa berkapasitas total 450 liter per detik.
Selanjutnya, terkait pembersihan material lumpur juga telah dikerjakan untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan 3 unit excavator. Sementara untuk rencana perbaikan jangka panjang, PT Jasa Marga juga akan melakukan penataan saluran drainase.
Telah dilakukan penanganan secara bertahap dan melakukan pengujian sondir pada area longsor untuk mengetahui karakteristik tanah. Selanjutnya, akan dilakukan penanganan lereng dengan penguatan boredpile, dan retaining wall, penataan saluran air, serta perbaikan saluran irigasi.
Hingga saat ini, Jalan Tol Cipularang tetap dapat dilalui oleh kendaraan di kedua arah dengan aman. Namun, terdapat pemasangan rambu peringatan sebelum lokasi kejadian longsor serta adanya pembatasan sementara pada bahu jalan yang retak. Juga, terdapat beberapa petugas patroli dan flagman untuk pengaturan lalu lintas. (BPJT/Dms)