berita

Kementerian PU Pastikan Jalan Tol di Jatim Dukung Kelancaran Lalu Lintas Nataru 2025

Kementerian PU Pastikan Jalan Tol di Jatim Dukung Kelancaran Lalu Lintas Nataru 2025

Surabaya-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendampingi Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses di Surabaya, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Senin (09/12/24). Kunker ini guna meninjau kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan dalam upaya mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas pengguna jalan saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Direktorat Jenderal Bina Marga, Miftachul Munir, mengatakan sesuai dengan instruksi Bapak Menteri PU yakni Kementerian PU berkomitmen dan terus berupaya untuk meningkatkan layanan transportasi jalan khususnya di Jawa Timur yakni peningkatan kemantapan jalan, termasuk zero pothole dan rehabilitasi jalan, penambahan panjang jalan tol baru (fungsional), serta peningkatan konektivitas antar moda melalui pembangunan akses pelabuhan dan bandara serta peningkatan dan integrasi sistem jaringan jalan nasional dengan jalan daerah.

Munir menambahkan, saat ini Jalan Tol di Jatim telah beropersi 439,41 km dan tahap konstruksi sebesar 56,5 km, “serta di Bali yakni Jalan Tol Bali - Mandara telah beroperasi sepanjang 12 km,” tambahnya saat mendampingi Kunker Reses Komisi V DPR RI di Jatim.

Kementerian PU juga telah melakukan pemetaan lokasi rawan bencana dan kepadatan kendaraan untuk menetapkan 36 Posko Nataru serta menyiapkan Posko Alat Berat/ Disaster Relief Unit (DRU) dan Bahan Material yang tersebar di Provinsi Jatim dan Provinsi Bali.

“Kami juga berencana membuka sementara Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Krasaan-Gending (9 km) Jalur B dari Banyuwangi ke arah Surabaya secara fungsional, pada tanggal 21 Desember 2024 s/d 5 Januari 2025 Pukul 06.00 –16.00 WIB. Namun jalur ini hanya melayani entrance, dimana exit terjauh dari Surabaya di SS Gending (Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo),” tambah Munir

Tidak sampai di situ, Munir juga menyampaikan bahwa Kementerian PU telah melakukan beberapa tindakan mitigasi dalam mendukung kelancaran lalu lintas Nataru 2025. 

“Kami akan menjaga kondisi jalan zero pothole, pembersihan saluran drainase dan rumija, memeriksa dan memastikan elemen-elemen jembatan dan lereng/tebing dalam kondisi aman/stabil,” kata Munir.

Lanjut Munir, dilakukan juga pengecatan marka jalan, menyiapkan material penanganan darurat (cold mix/Tambal Cepat Mantap (TCM), Bronjong, Rangka Jembatan Bailey, Sand Bag/Geo Bag), “dan material lain sesuai kebutuhan kondisi darurat,” lanjutnya.

“Selain itu terdapat pengaturan tahapan kerja pada pekerjaan konstruksi ongoing, menyiapkan jalur alternatif dan jalur wisata seperti Jalur Lintas Selatan (JLS) sepanjang 386,91 km dari Pacitan-Banyuwangi, hingga penghentian pekerjaan H-7 Nataru 2025 di badan jalan, kecuali pekerjaan di bahu jalan, pengendalian tanaman dan pembersihan saluran,” kata Munir.

Ketua Tim Kunker Reses Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, mengapresiasi seluruh mitra kerja Komisi V dalam kesiapan Nataru 2025. “Dari pantauan kami di lapangan, para mitra kerja Komisi V ini sudah melakukan kesiapan Nataru 2025 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

“Kami juga menekankan para mitra kerja untuk tetap bersinergi dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan dengan penegakan hukum secara tegas bagi semua pengguna jalan yang tidak tertib aturan," tandas Andi Iwan.

Turut hadir mendampingi kunker tersebut, Kepala BPJT, Miftachul Munir; Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air, Muhammad Rizal; Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman Suaryana; Direktur Jalan Bebas Hambatan, Wilan Oktavian; Auditor Ahli Madya Inspektorat II, I Made Parindra Wibawa; Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Hendra Ahyadi; Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali, Gunadi Antariksa; dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jatim, Airyn Saputri Harahap.

Share Berita Ini

Berita Terkait