berita

Dukungan Pengembangan Infrastruktur Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP)

Dukungan Pengembangan Infrastruktur Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus berupaya mendukung pelaksanaan konektivitas yang terkoneksi dengan infrastruktur pendukung lain. Dalam hal ini tengah dilaksanakan penyelesaian konstruksi Jalan Akses Tol menuju Pelabuhan Makassar New Port (MNP) sepanjang 3,2 Km.

Beberapa waktu lalu, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi melaksanakan kunjungan lapangan mengecek progres pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP). Koentjahjo menjelaskan, pelaksanaan konstruksi Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) Tahap 1 dan 2 konstruksinya dilaksanakan secara paralel dan bersamaan.

"Saat ini pelaksanaan konstruksi sudah mencapai 12,95%, ditargetkan bisa selesai sebelum bulan September tahun 2023 selama tidak ada kendala dalam pembebasan lahan, sehingga mudah-mudahan konstruksi bisa terus berlanjut dan pengoperasian sesuai target pelaksanaannya," kata Koentjahjo.

Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi juga mengatakan, BPJT selaku regulator Jalan Tol tidak terlepas untuk memperhatikan dan mendukung infrastruktur lain dalam hal konektivitas terutama menyangkut perihal logistik.

"Ketika harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan Makassar New Port, BPJT dalam segala upaya mengusahakan untuk membuat akses tol dari Jalan Tol di Makassar yakni Jalan Tol Seksi 1,2,3 dan Seksi 4 terhubung dengan Makassar New Port tersebut," ujarnya.

Ditambahkan Koentjahjo, dibangunnya Makassar New Port ini adalah pelabuhan baru yang lebih besar kapasitasnya, sekaligus menjadi pintu gerbang di kawasan Indonesia Timur dalam konteks regional dan internasional. 

"Dengan kondisi kapasitas jalan yang ada tidak mampu mengakomodir pergerakan kendaraan angkutan Pelabuhan, sehingga nantinya jalan akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang ataupun logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia," kata Koentjahjo.

Nantinya operasional Pelabuhan Makassar New Port memiliki proyeksi kapasitas sebanyak 900 ribu Teus pada tahun 2023. Disamping itu, kehadiran tol ini juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan. (BPJT/Dms)

Share Berita Ini

Berita Terkait