Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Berkelanjutan
Jakarta – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR bersama PT. Indonesia Infrastructure Finance telah melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Berkelanjutan yang dilaksanakan secara langsung oleh Anggota BPJT Unsur Profesi, Koentjahjo Pamboedi (mewakili Kepala BPJT Danang Parikesit) dengan Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur PT. Indonesia Infrastructure Finance (IIF), pada Jum'at (25/10/19).
Dalam sambutannya, Anggota BPJT Unsur Profesi, Koentjahjo Pamboedi mengatakan kerjasama antara BPJT dan PT. Indonesia Infrastructure Finance ini dimaksudkan dalam rangka mewujudkan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan tol berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan bagi masyarakat sekitar.
“Sebagaimana dari tujuan pembangunan dunia saat ini yang diarahkan kepada gagasan keberlanjutan serta mengedepankan perlindungan kepada komponen sosial dan lingkungan, atau dikenal sebagai “Sustainable Development Goal’s” (SDG),” kata Koentjahjo.
Selanjutnya, Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur PT. Indonesia Infrastructure Finance mengatakan dengan adanya pelaksanaan nota kesepahaman ini, menjadi salah satu target utama dalam melakukan pembiayaan pembangunan infastruktur di Indonesia khususnya di bidang pembangunan jalan tol berkelanjutan untuk masa depan.
“Mudah-mudahan dapat memberikan hasil terbaik dan rekomendasi kedepan dari kerja sama yang dilakukan sehingga dapat membangun industry jalan tol dan yang sustainable, dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas,” kata Reynaldi.
Dengan semakin masifnya pembangunan jalan tol di Indonesia saat ini, konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan upaya perlindungan sosial dan lingkungan diharapkan juga dapat diterapkan dengan konsep Smart Green Infrastructure.
Konsep Smart Green Infrastructure dalam bentuk seperti terowongan, jalan layang, jembatan khusus, yang dirancang untuk mengakomodasi perlintasan habitat satwa liar seperti halnya pada pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatera, diharapkan dapat menjadi landmark yang menarik.
Peran serta IIF diharapkan mampu menjadi mitra BPJT yang berfungsi sebagai katalisator dalam memperoleh alternatif sumber-sumber pembiayaan dari institusi Pemerintah maupun non-Pemerintah baik dalam skala regional atau multilateral demi mewujudkan pembangunan infrastruktur jalan tol berkelanjutan.
Kedepannya, diharapkan Pemerintah bersama IIF dapat menjalin kerja sama dalam mendefiniskan, merumuskan, dan mengimplementasikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan tidak hanya untuk aspek ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan lingkungan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengesampingkan kualitas hidup dan lingkungan disekitar. (BPJT/Dms)