Kunjungan Kepala BPJT ke Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Kondisi Genangan Air Mulai Membaik & Dapat Dilintasi Kendaraan
21 Februari 2021 | Berita/Umum | 1597

Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit didampingi Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti, Operations & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita, GM Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati meninjau lokasi terdampak genangan air yang terjadi di beberapa ruas Tol Jakarta - Cikampek.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan kondisi ruas Tol Jakarta - Cikampek pada hari ini Minggu, 21 Februari 2021 sudah mulai membaik dan volume genangan air sudah semakin surut.
"Namun, perlu tetap dicermati serta melihat catatan yang dapat dipelajari mengenai kejadian genangan dan limpasan air yang masuk ke Jalan Tol Jakarta - Cikampek tersebut," ujarnya.
Dikatakan Danang, seperti pada tahun lalu, intensitas hujan yang seharusnya lebih tinggi dan tahun ini lebih rendah, sebenarnya secara teknis bisa terakomodasi, tetapi dengan melihat beberapa penyelesaian program yang belum tunta.
"Seperti misalnya penyediaan tampungan air, sistem drainase Cross Drain (saluran di bawah permukaan jalan) yang ada di KM 24 belum sepenuhnya tuntas," kata Danang.
Sejumlah penanganan dilakukan oleh Jasa Marga sejak Sabtu (20/02) dengan penempatan petugas pengaturan lalu lintas di lokasi, penutupan sementara rest area Km 19 arah Cikampek, pembuatan tanggul sementara, memfungsikan 5 unit pompa termasuk pompa Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), penambahan saluran samping untuk mengalirkan luapan air Kali Jambe Bekasi, pemasangan sandbag hingga pembersihan sampah banjir di Kali Jambe Bekasi.
"Namun, setelah melihat dari penanganan Kali Jambe Bekasi Timur di sekitar Jalan Tol Jakarta - Cikampek, penanganannya tidak hanya dilakukan oleh PT Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan BPJT Kementerian PUPR, tetapi hal ini juga berkaitan dengan penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tata ruangnya, serta disiplin masyarakat dari dampak pembuangan sampah di sungai," Tegas Danang.
Hal ini harus segera diatas bersama-sama dan diharapkan segera dapat teratasinya persoalan sampah yang menyebabkan penumpukan volume air di sisi hilir dan mengakibatkan tertutupnya saluran air serta meluapnya sungai sehingga menjadi melimpas di Jalan Tol. (BPJT/Dms)
SHARE: