berita

Dimulainya Pembangunan Tol Muara Enim - Simpang Indralaya dan Muara Enim - Lubuk Linggau, Hadirkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Sumatera Selatan

Dimulainya Pembangunan Tol Muara Enim - Simpang Indralaya dan Muara Enim - Lubuk Linggau, Hadirkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Sumatera Selatan

Muara Enim - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Jalan Tol Muara Enim - Simpang Indralaya dan Muara Enim - Lubuk Linggau sepanjang 233,5 Km yang ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo. Pelaksanaan PPJT tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Anggota DPR RI Wahyu Senjaya pada Selasa, (9/4/19) di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada sambutannya mengatakan, pada bulan Maret lalu telah dimulai pembangunan Jalan Tol ruas Bengkulu - Lubuk Linggau, kemudian hari ini juga dimulai pembangunan Jalan Tol ruas Muara Enim -  Simpang Indralaya dan Muara Enim - Lubuk Linggau.

"Cepat lambatnya pembangunan jalan tol ini, semua tergantung pada tahapan pembebasan lahan berupa ganti untung pembebasan lahan. Konstruksi tidak ada masalah sehingga bisa menjadi lebih cepat, dengan begitu program kerja bisa dilaksanakan sebaik baiknya demi kesejahteraan masyarakat," kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga mengatakan, ketika tol ini sudah berfungsi, pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi harus bisa menghubungkan dan memanfaatkan jalan tol dengan kawasan industri. Seperti contoh pada ruas Jalan Tol Trans Jawa yang baru selesai di wilayah Ngawi - Nganjuk sudah banyak pembebasan lahan untuk menuju ke kawasan pabrik industri.

"Pabrik industri yang berada di Karawang, vendornya tidak perlu dipindahkan ke Karawang, karna sudah ada di Klaten dan Boyolali, sehingga menghitungkan retail dengan ongkos yang sudah pasti, begitupun nantinya pada kawasan industri disini," kata Menteri Basuki.

Ditambahkan Menteri Basuki, tol ini juga dapat menjadi tujuan pengembangan kawasan wisata di Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Muara Enim. Selain itu, rest area pada tol ini diarahkan pak Presiden Jokowi untuk tingkatkan penjualan produk lokal. "Nantinya harus diisi makanan lokal seperti Lemang, Mie Celok, Tempuyak, Kopi Semendau. 70% produk lokal, dan 30% produk asing," tambahnya.

Kepala BPJT Danang Parikesit dalam laporannya mengatakan, hadirnya Jalan Tol yang menghubungkan wilayah Palembang - Bengkulu dapat memangkas waktu tempuh dari Palembang - Muara Enim dari semula 4 jam menjadi hanya 1,5-2 jam nantinya. Pemerintah Kabupaten dan Kota Sumatera Selatan telah menyiapkan potensi ekonomi lokal pada kawasan sekitar simpang susun yang nantinya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Pembangunan Jalan Tol Muara Enim – Simpang Indralaya dan Muara Enim - Lubuk Linggau terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi Pertama ruas Muara Enim – Lubuk Linggau sepanjang 114,5 Km memiliki tiga simpang susun yaitu simpang susun (SS) Lahat/Merapi, SS Musi Rawas, dan SS Lubuk Linggau.

"Kemudian, pada Seksi Dua ruas Muara Enim – Simpang Indralaya sepanjang 119 Km terdapat tiga simpang susun (SS) yaitu SS Sp. Indralaya, SS Prabumulih, dan SS Muara Enim. Pembangunan Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp. 47,89 Triliun ini, nantinya dapat diselesaikan masa konstruksinya pada bulan Desember 2022, dan ditargetkan mulai di operasikan pada awal tahun 2023," kata Danang.

Dibangunnya jalan tol yang berada di Kabupaten Muara Enim ini, memberikan fungsi penting bagi peningkatan nilai konektivitas, perekenomian, dan pengembangan pertanian di wilayah tersebut. Selain itu dapat mempermudah akses peningkatan industri dan pariwisata daerah, serta memudahkan distribusi barang dan jasa yang semakin lancar di wilayah Sumatera Selatan ini.

Masa pengusahaan Jalan Tol Muara Enim – Lubuk Linggau dan Muara Enim – Simpang Indralaya yang ditugaskan kepada PT Hutama Karya selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Konstruksi (SPMK). Kementerian PUPR melalui BPJT Kementerian PUPR akan terus berupaya dalam meningkatkan investasi dukungan pembangunan infrastruktur jalan tol yang ada di wilayah Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia.

Sementara, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru juga mengatakan terlaksananya acara pada hari ini merupakan mimpi besar masyarakat Muara Enim. Perlu di syukuri karena adanya ruas jalan tol yang menjadi pintu keluar masuk ada di wilayah Muara Enim. Nantinya, ini menjadi pusat perhatian masyarakat nasional dan juga internasional bagi kemajuan Muara Enim ini. (ADCA)

Share Berita Ini

Berita Terkait