Page 132 - Buku BPJT 2020
P. 132
BLU Dana Pengembangan Jalan Tol
BPJT menginisiasi pembentukan
Badan Layanan Umum (BLU) yang akan
memfasilitasi kebutuhan dana badan usaha
untuk mengatasi defisit arus kas badan
usaha. Dana bergulir ini bisa dimanfaatkan
mulai dari pembiayaan studi kelayakan
hingga menyediakan dana talangan
konstruksi.
Untuk itu, kehadiran BLU bisa menjadi
solusi untuk menangani kebutuhan
likuiditas badan usaha sebelum syarat
pencairan pinjaman dari perbankan bisa BADAN PENGATUR JALAN TOL
terpenuhi. Talangan bisa dipakai baik saat
konstruksi maupun saat awal operasi.
Beberapa ruas jalan tol saat ini sudah ada
yang mendapat fasilitas pinjaman untuk
memenuhi kebutuhan dana tunai (cash
deficiency support/CDS) dari lembaga
keuangan semisal, jalan tol Pemalang-
Batang, Bakauheni-Terbanggi Besar, dan
JTTS Pekanbaru-Dumai Seksi 4. Pekanbaru-Dumai.
Rekomendasi Kebijakan Keuangan
Pendapatan jalan tol di awal masa operasi
cenderung rendah karena volume lalu lintas
baru akan meningkat secara bertahap.
Pada umumnya, badan usaha mendapat
sokongan modal dari perusahaan induk
untuk menutupi kekurangan kas di awal
masa operasi.
Struktur pendanaan idealnya mengikuti
tren pendapatan dari operasional jalan
tol. Ada beberapa instrumen atau
fasilitas di industri keuangan yang bisa
mengakomodasi kebutuhan tersebut, yaitu
zero coupon bond dan step up interest.
Pada instrumen zero coupon, bunga atas
pinjaman dibayarkan sekaligus di akhir
tenor. Adapun beban bunga pada step
up interest dikenakan secara bertahap BADAN PENGATUR JALAN TOL
sesuai kesepakatan antara debitur dan
kreditur. Dalam konteks ini, BPJT memiliki
rekomendasi untuk lembaga keuangan
dan regulator yang menangani industri
keuangan agar memberikan fleksibilitas
JTTS Pekanbaru-Dumai Seksi 4. terhadap sektor jalan tol.
132 | Transformasi Jalan Tol, Merajut Nusantara (Toll Road Transformation, Connecting The Nation)