Page 118 - Buku BPJT 2020
P. 118
Terowongan Gajah Apa itu antroposen? Ini adalah istilah baru
yang dicetuskan oleh United Nations
di Tol Sumatera: Development Programme (UNDP) ketika
Infrastruktur yang meluncurkan Human Development Report
2020 bertajuk The Next Frontier: Human
Ecosentris Development and the Anthropocene.
Kurang lebih istilah itu menggambarkan
adanya era baru yang akan kita jelang bahwa
manusia tidak lagi dibentuk oleh Planet
Oleh: Dr Agus Prabowo Bumi. Sebaliknya, nasib Planet Bumi justru
(Senior Management Advisor for akan dibentuk oleh manusia dengan segala
Environment Unit UNDP) peradaban dan teknologi yang dikuasainya .
1
Peradaban kita dalam membangun
infrastruktur pun harus mulai diarahkan ke BADAN PENGATUR JALAN TOL
sana, ke era antroposen. Terlebih keragaman
etika Presiden Jokowi meresmikan alam negeri kita tak ada duanya di dunia.
Tol Pekanbaru-Dumai pada akhir Kita sungguh kaya dan punya segalanya
KSeptember 2020, ada kabar yang untuk ikut mempengaruhi nasib Planet
sungguh menggembirakan saya. Sebab Bumi ini. Kita punya lautan, pulau-pulau
penggalan jalan tol itu dilengkapi lima Kita warga planet bumi yang sama. Kita yang dahsyat, teluk dan selat yang indah,
buah “terowongan gajah” yang berlokasi di hanya berbagi peran saja, tidak saling hutan yang masih tersisa dengan berbagai
wilayah Suaka Margasatwa Balai Raja dan meniadakan. Era ecosentrisme nampaknya satwa yang eksotik, serta iklim yang ramah
Siak Kecil. Kabar itu sungguh kabar yang mulai hadir di negeri kita! walaupun mulai berubah. Mumpung semua
serius! Mengapa? Karena jalan tol tidak itu masih kita miliki!
hanya bercerita soal infrastruktur, tetapi Memang harus diakui bahwa membangun
juga tentang ecosentrisme. infrastruktur secara otomatis mengubah Cerita tentang Terowongan Gajah di Jalan
bentang alam. Mau tidak mau harus begitu. Tol Trans Sumatera adalah bukti bahwa
Saya semakin gembira ketika mendengar Tetapi sekarang harus lebih kompromistis, infrastruktur kita tidak hanya melayani
kabar bahwa terowongan serupa akan pula harus selalu mencari win-win approach manusia, tetapi juga peduli kepada alam di
dibangun di segmen Aceh. Maka bolehlah untuk kepentingan manusia dan alam. sekitarnya. Ke depan, mari kita buktikan
kita yakin bahwa ecosentrisme telah Negara-negara maju seperti Skandinavia, bahwa infrastruktur yang akan dibangun
menjadi bagian tak terpisahkan dari cara Kanada, atau Jepang sudah jauh lebih dulu juga peduli kepada bumi. Kita harus siap
pandang infrastruktur kita. melakukan komporomi semacam itu. Malah memasuki era antroposen…
sudah sejak tahun 1990-an.
Mengapa ecosentrisme penting? Karena
selama ini, ketika membangun infrastruktur Dulu saya pernah tertegun ketika
besar, kita seolah abai terhadap keberadaan menyaksikan jalan raya membelah bentang
flora dan fauna liar. Padahal mereka alam, tetapi berbagai binatang, seperti 1 Pemikiran ini sedikit banyak dipengaruhi
juga merupakan mahluk yang mendiami kura-kura, beruang, kijang, elk, atau hewan oleh Pandemi Covid-19 yang efeknya yang
bumi. Hal ini tidak sepenuhnya bisa liar lainnya diberi “fasilitas” untuk melintas belum pernah dirasakan sebelumnya. Per-
disalahkan karena selama ini kita sangat tanpa terancam jiwanya. ingatan tentang jenis tantangan di era Antro-
dipengaruhi pandangan antroposentris posen, kecuali jika manusia mengubah cara
yang menganggap manusia sebagai mahluk Begitu pula bendungan-bendungan besar berinteraksi dengan planet ini.
paling hebat di muka bumi sehingga mahluk di sana memiliki fasilitas “tangga air” yang
lain boleh dikesampingkan. memungkinkan ikan salmon tetap bisa
kembali ke hulu sungai untuk bertelur di BADAN PENGATUR JALAN TOL
Namun, pandangan yang menganggap setiap musim gugur. Waktu itu saya sering
bahwa manusia adalah pusat segalanya bertanya, kapan Indonesia punya fasilitas
tidak boleh lagi diteruskan. Sudah saatnya semacam ini? Sekarang saya sudah tahu
kita bergeser ke ecosentrisme, yaitu cara jawabannya.
berpikir dengan menempatkan bumi (eco)
sebagai pusat kepentingan. Sementara, Apakah ecosentrisme cukup? Ya, untuk
seluruh anak-bumi, seperti flora, fauna, sementara cukup. Kita jalan terus saja
beragam binatang liar, hutan, gunung api, sembari kita wujudkan lagi kompromi
sungai, muara, tebing curam, lempeng serupa dalam berbagai proyek infrastruktur
tektonik, juga manusia, memiliki kedudukan besar lainnya. Tetapi, cepat atau lambat,
dan hak yang sama untuk memanfaatkan akan ada cara pandang yang lebih maju lagi,
bumi. yaitu antroposen.
118 | Transformasi Jalan Tol, Merajut Nusantara (Toll Road Transformation, Connecting The Nation)
118 | Transformasi Jalan Tol, Merajut Nusantara (Toll Road Transformation, Connecting The Nation)