Kelancaran Lalu Lintas Mudik 2024 Kolaborasi dan Sinergi Kementerian PU Bersama Seluruh Stakeholders


Jakarta – Berdasarkan hasil survei dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada, yang menyebutkan bahwa 86% responden merasa sangat puas dengan penyelenggaraan angkutan Nataru 2024. Hal tersebut mencerminkan efektifitas dan menegaskan komitmen Pemerintah dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi pengendara, karena kesuksesan dalam pengelolaan arus lalu lintas serta arus mudik dan balik 2024 di Jalan Tol adalah tanggung jawab bersama.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Tulus Abadi mengatakan, BPJT mengapresiasi semua pihak beserta seluruh stakeholders, khususnya Korlantas Polri, Kemenhub dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengenai perannya yang sangat signifikan dalam melaksanakan koordinasi mudik Nataru 2024/2025 kemarin sehingga lalu lintas berjalan lancar, tanpa kendala dan masalah khususnya di jalan tol.

“Menjelang musim mudik Lebaran tahun 2025 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, BPJT akan terus mengkoordinasikan khususnya bersama seluruh BUJT pada persiapan mudik Lebaran di Jalan Tol berjalan dengan lancar. Sebab pada mudik Lebaran yg akan datang waktu arus mudiknya sangat kritikal, karena hanya ada jeda waktu yang cukup dekat menuju hari-H, jangan sampai terjadi horror traffic di jalan tol,” ujar Tulus saat menghadiri ANEV Ops Lilin Tahun 2024, di Gedung National Traffic Management Center (NTMC) Korlantas Polri, Jakarta, Rabu (15/1/25).

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso menambahkan, kesuksesan dan kelancaran arus mudik dan balik merupakan tanggung jawab bersama sehingga tidak akan terjadi hambatan apabila Kepolisian bersama seluruh Stakeholders turun aktif mencari solusi bersama, karena sinergi dan kolaborasi jadi kunci utama kesuksesan pelaksanaan nataru 2024 kemarin.

Korlantas Polri juga mengapresiasi kehadiran Jalan Tol Fungsional Klaten – Prambanan memberikan peran penting dalam kelancaran pemudik dari Jogja ke Jawa Tengah dan sebaliknya.

“Salah satu upaya menghindari terjadinya insiden kecelakaan di Jalan Tol Trans Jawa adalah membuat antisipasi rest area sementara antara Jala Tol Pemalang – Batang KM 330 sampai dengan KM 337 sebagai antisipasi titik lelah pengendara,” tukas Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso.

Kementerian PU terus berkomitmen dan terus berupaya untuk meningkatkan layanan transportasi jalan melalui penambahan panjang jalan tol, peningkatan kemantapan jalan, termasuk zero pothole bersama seluruh Stakeholders.

Upaya peningkatan pelayanan dan kenyamanan berkendara di Jalan Tol dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol, serta telah melakukan peningkatan kualitas jalan tol (PKJT) secara rutin dari berbagai aspek layanan, seperti konstruksi, informasi, lalu lintas, transaksi, dan peningkatan keselamatan

Kesiapan Jalan Tol yang sudah operasional dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan lalu lintas kendaraan selama libur Mudik Lebaran 2024 dan Nataru 2024/2025 kemarin hingga saat ini, sepanjang 3.020,5 km yang dikelola oleh 53 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada 75 ruas tol operasi di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Kementerian PU juga menginstruksikan kepada BUJT untuk melakukan pengaturan dan penambahan petugas di beberapa titik rest area, diantaranya penambahan petugas pengaturan lalin, Pengaturan flow kendaraan, dan penambahan water barrier di TIP.

Kementerian PU juga telah menyediakan toilet di seluruh rest area jalan tol di Indonesia dengan total jumlah toilet pria sebanyak 4.997 terdiri dari 2.471 toilet kubikal, 2.404 urinoir, 122 toilet difabel. Kemudian jumlah toilet wanita sebanyak 3.992 toilet, terdiri dari 3.864 toilet kubikal, dan 128 toilet difabel.

Terdapat 7 ruas tol fungsional sementara sepanjang 120,4 km yang dibuka untuk umum guna mendukung arus mudik Nataru, yakni di Pulau Jawa sepanjang 29,98 km dan Pulau Sumatera sepanjang 90,42 km.

Dalam mengoptimalkan proses pembayaran di gerbang tol yakni dengan menyediakan jalur tambahan gardu transaksi sementara sesuai dengan kondisi lalu lintas, menambah petugas di gerbang tol, menyediakan mobile reader untuk mendukung kecepatan transaksi, serta pengisian 100% layanan top up di seluruh akses masuk Jalan Tol. (BPJT/Dimas)