Pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Tahap 1, Lengkapi Jaringan Tol Trans Jawa
Probolinggo - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang membentang hingga di ujung timur Pulau Jawa yakni Banyuwangi. Hingga saat ini Jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi dari Merak hingga Probolinggo sepanjang 1.056,38 Km sehingga diharapkan dengan bertambahnya ruas tol tersebut semakin melancarkan pendistribusian barang, dan jasa, serta meningkatkan roda penggerak perekonomian bagi masyarakat di Pulau Jawa.
Pada hari ini, Senin (6/2/23) dilaksanakan peletakan batu pertama (Groundbreaking) tertanda dimulainya pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Tahap 1 Gending - Besuki sepanjang 49,7 Km yang dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Jawa Timur diwakilkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Endra S. Atmawidjaja, Sekretaris BPJT Triono Junoasmono, Direktur Jalan Bebas Hambatan Bina Marga Budi Harimawan S., Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur, dan Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi Adi Prasetyanto,.
"Ini merupakan bagian akhir Tol Trans Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Jawa. Hari ini kita mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis yakni ruas Probolinggo - Besuki," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam arahannya, Menteri Basuki juga berpesan kepada para kontraktor dan konsultan pengawas untuk terus memperhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu juga tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan serta harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Selama melakukan pembangunan untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai arahan Presiden. Gunakan produk dalam negeri untuk TKDN kita, dilarang impor, produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," tegas Menteri Basuki.
Ditambahkan Kepala BPJT Danang Parikesit, dengan dimulainya pembangunan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Tahap 1 ini yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa memiliki peran penting sebagai konektivitas dan stimulus percepatan dan peningkatan aksesibilitas masyarakat di Timur Pulau Jawa ini.
"Harapan kita untuk para kontraktor, para pelaksana pekerjaan bisa memenuhi harapan pemerintah untuk memperoleh jalan yang berkualitas tinggi, berestetika, dan juga memiliki kepekaan lebih tinggi kepada aspek-aspek lingkungan," ujar Danang.
Danang juga mengatakan, proyek Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi ini juga nantinya terdapat perlintasan banteng di dekat Taman Nasional Baluran yang sama-sama perlu dijaga untuk keberlangsungan masa depan lingkungan kita. Mudah-mudahan pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar, dan tepat waktu serta nantinya memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Sebagai informasi, manfaat dari terbangunnya tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri dari Merak hingga Jawa Timur serta mendukung banyak akses ke banyak destinasi pariwisata yang ada.
Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi terdiri dari 2 tahap pelaksanaan konstruksi, terbagi menjadi Tahap 1 ruas Gending – Besuki sepanjang 49,7 Km yang saat ini dimulai pembangunannya, ditargetkan konstruksinya selesai pada tahun 2024 mendatang dan memiliki 3 Seksi yaitu Seksi 1 Gending – Kraksaan (12,88 Km), Seksi 2 Kraksaan – Paiton (11,20 Km) Seksi 3 Paiton – Besuki (25,60 Km).
Kemudian untuk tahap 2 dari ruas Besuki – Banyuwangi sepanjang 125,72 Km dan ditargetkan konstruksinya selesai setelah tahun 2024.
Untuk kepemilikan saham Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 94,93%, PT Brantas Abipraya sebesar 5%, dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07%.
Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Tahap 1 dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp. 10,8 Triliun yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi dan telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 24 Januari 2023 lalu dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang telah diterbitkan pada 3 Februari 2023.
Nantinya Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Tahap 1 dari Gending – Besuki memiliki 3 simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki dan akan memiliki 1 buah TIP (Rest Area) di Seksi 3 Paiton – Besuki yang dibangun dengan jenis perkerasan kaku, jumlah jalur 2 x 2 lajur, lebar jalur 3,6 meter yang dapat ditempuh oleh kendaraan dengan kecepatan rencana 80-100 Km/Jam. (BPJT/Dms)